Sunday, June 30, 2013

Bangga menyandang nama Katolik di E-KTP?

Bapa itu duduk saja di depan pintu toko swalayan. Ia hanya menengadah melihat setiap orang yang masuk ke luar toko. Ternyata ia penyandang cacad. Tidak ada kaki seperti kita yang lain. Hanya tersembul sedikit saia. Itu pun sangat kecil seperti ujung kaki bayi. Ketika saya ke luar dari toko, ia menatap saya. Uang kembalian saya serahkan kepadanya. Ia tersenyum dan ucapkan terima kasih. Dalam perjalan saya bergulat dengan pikiran saya sendiri. Orang itu hidup hanya dari pengharapan. Mudah-mudahan ada yang berbelas kasihan. Itu bukan hanya sekali dua, tapi seumur hidup. Andai kata saya seperti dia, bagaimana ya? 

Keadaannya mirip Yesus dalam Mat 8:19-20. Seorang ahli Taurat mau mengikuti-Nya ke mana saja Ia pergi. Ahli Taurat adalah orang terpandang dan sudah mapan. Mau ikut Yesus? Mau cari apa lagi? Gila, kalau mau cari susah. Yesus berterus terang kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung pun mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Mat 8:20). Miskin sekali bukan? Sejak meninggalkan Nazaret, Yesus menjadi pengembara. Ia berada di gunung, berlayar di danau, berada di pantai, masuk ke sinagoga dan rumah orang lalu berjalan lagi dari tempat ke tempat untuk mewartakan Kerajaan Allah. Memang benar Ia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala. Tidak jelas, apakah ahli Taurat itu nekad mengikuti Yesus atau tidak. Kalau dia mencari posisi yang lebih baik dan harta kekayaan, pasti salah alamat. Tapi kalau mencari Kerajaan Allah, maka yang lain-lain itu akan ditambahkan kepadanya (Mat 6:33). Kenyataannya dari dulu sampai sekarang orang tetap berbondong-bondong mengikuti Yesus. Ada yang mundur di tengah jalan sebab kecewa. Yang lain biar jatuh bangun tetap mengikuti-Nya. Ada pula yang sedang ragu-ragu. Yang lain lagi seperti Petrus dkk: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yoh 6:68). Tidak sedikit, yang karena Dia mengalami banyak kesulitan sebagai minoritas. Yang lain bahkan dianiaya sampai mati karena tetap berpegang pada-Nya. Lalu kita? Bangga sebab menyandang nama Katolik di E-KTP? 01072013

No comments:

Post a Comment