Friday, June 21, 2013

Bukan Orang Kita

Menjelang Pilkada beredar kampanye gelap lewat sms. Pilih dia sebab dia ‘orang kita’. Maksudnya orang sesuku atau seagama. Sms ini berasal dari orang yang tidak hanya kurang pendidikan tapi juga dari orang yang berpendidikan tinggi. Heran, pilih bukan karena orangnya bersih, programnya bagus dan pro rakyat. Tapi bisa dipahami. Isu suku atau agama sangat efektip untuk menyulut emosi massa, demi kemenangan. Selama berada di NTT, kita memilah-milah ‘orang kita’ berdasarkan suku atau agama. Tapi di luar NTT, ‘orang kita’ adalah orang Flobamora. Tidak peduli suku atau agama apa. Bukankah lagu Flobamora yang dinyanyikan di luar NTT sangat menyentuh emosi siapa saja yang berasal dari Flores, Sumba, Timor dan Alor, Sabu dan Rote? Tapi isu kampanye ‘orang kita’, memecah belah dan memporak porandakan persatuan itu. 

Bukan hanya di NTT. Di mana saja terjadi hal yang serupa. Lihat saja dalam Mat 5:43. Yesus bersabda: “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu”. Bagi orang Yahudi, sesama manusia adalah orang yang berdarah daging dan beragama Yahudi. Di luar itu, bukan lagi sesama manusia, bahkan menjadi ancaman. Maka tidak patut dikasihi seperti sesama Yahudi (bdk Ul 7:2). Rada sama dengan ‘orang kita, bukan? Tetapi apa kata Yesus? “Tetapi AKu berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat 5:44-45). Bapa tidak tebang pilih, bukan? Allah mencintai semua kita yang berbeda suku, agama, mayoritas atau minoritas. Kebaikan dan kemurahan-Nya berlimpah ruah untuk siapa saja. Maka seharusnya kita meneladani kasih-Nya ini. Tapi kenyataannya? Anak sendiri saja, masih ada ‘anak papa’ atau ‘anak mama’. Pelayanan kita pun tidak luput dari pilih kasih. Kita perlu membereskan hati kita. Jika tidak maka perbedaan menjadi ancaman yang tak berkesudahan antara anak-anak Allah. Pada hal kita harus berarak di jalan menuju kesempurnaan Bapa, bukan? 18062013

No comments:

Post a Comment