Saturday, June 8, 2013

Benarkah TUHAN peduli akan Nasib Kita?

Pernah menghantar jenasah ke pemakaman, bukan? Kalau di desa tak ada halangan. Rombongan berjalan kaki menyusul para pengusung keranda sambil berdoa dan bernyanyi. Di kota tentu lain. Sering jalan menjadi macet. Arus lalu lintas yang padat berlawanan arah. Perlu Polantas atau para pengendara sepeda motor membuka jalan bagi arakan jenasah. Sementara itu sirene mobil jenasah terus meraung. Semua yang berlawanan arah biasanya berhenti sejenak untuk memberi jalan. Tak ada yang bergerak maju. 

Keadaan ini mirip dengan Mrk 7: 7-11. Dua rombongan berlawanan arah. Yesus dan rombongan-Nya menuju kota Nain. Dekat gerbang kota mereka bertemu dengan rombongan pengusung jenasah, bersama seorang janda yang putra tunggalnya mati. Mereka berarak ke luar kota. Tragis sekali nasib janda ini. Suaminya sudah meninggal. Sekarang menyusul putera satu-satunya. Siapa lagi menjadi tumpuan harapan dan menjamin hidupnya? Memang kita kadang-kadang tak peduli dengan orang yang bernasib malang. Tapi berhadapan langsung dengan orang seperti janda ini, pasti lain. Kalau kita saja begitu, apa lagi Yesus. Tergerak hati-Nya oleh belas kasihan, Ia berkata kepada janda itu: “Jangan menangis” (Mrk 7: 13). Ia tidak hanya menyampaikan kata-kata penghiburan. Ia segera bertindak. Tanpa bertanya entah janda itu percaya, sebagaimana biasanya, Ia menyentuh usungan itu. Para pengusung berhenti. Lalu Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah” (Mrk 7: 14). Seketika itu juga anak muda itu hidup kembali. Lalu Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan janda itu. Pasti ia merasa berutang budi terhadap Yesus. Suatu tantangan bagi kita yang mengaku pengikut-Nya. Dalam penderitaan dan kemalangan, bukankah kita merasa ditinggalkan Tuhan? Benarkah Tuhan tak peduli akan nasib kita? Lihatlah janda yang satu ini! Pengalamannya tentang Tuhan lain sekali, bukan? Lalu tak dapatkah kita membangkitkan kembali harapan dan semangat beriman sesama kita yang patah, karena dilanda penderitaan dan kemalangan yang datang silih berganti? 09062013

No comments:

Post a Comment