Sunday, June 2, 2013

Tuhan Sabar dan percaya pada Kita

Tiba-tiba nama Sekolah Tinggi yang satu ini melejit. Mendadak terkenal di seluruh tanah air. Bukan karena hasil penemuan ilmiah baru. Bukan juga karena prestasinya yang gemilang di bidang iptek. Pembinaannya yang semi militer itu ramai dibicarakan. Eksesnya sangat menggemparkan. Demi penegakan disiplin, mahasiwa yunior babak belur dihajar mahasiswa senior. Sampai-sampai korban berjatuhan. Katanya dalam rangka pembinaan mental. Orang merasa khawatir. PT ini akan menghasilkan pemimpin bertangan besi. Apa faedahnya? Dampaknya berbuntut panjang. Protes datang dari banyak pihak. Keluarga menuntut keadilan. Penegak hukum segera bertindak. Komnas HAM bereaksi cepat. Banyak suara menuntut perguruan itu ditutup saja. 

Dalam Mrk 12:1-12 korban juga berjatuhan. Hamba-hamba dikirim tuan kebun anggur. Mereka harus menerima bagiannya dari para penggarap. Tapi mereka mengalami nasib tragis. Banyak yang dipukul sampai babak belur. Lain dibunuh. Tak ada reaksi masyarakat luas. Lalu apa reaksi tuan kebun? Sangat lamban. Sepertinya ia tidak peduli. Tambah banyak lagi hamba dikirim. Mereka pun mengalami nasib yang sama. Tapi tidak ada tuntutan hukum atau perlindungan terhadap para hamba. Tidak ada juga tindakan pembalasan terhadap para penggarap. Terakhir ia mengutus anak tunggalnya sendiri. Dikiranya akan mereka segani. Tahu-tahu tidak. Dialah alih waris. Maka dia harus dihilangkan. Akhirnya ia datang sendiri membinasakan para penggarap itu. Sangat terlambat, bukan? Terkesan kuat ada pembiaran sampai korban berjatuhan asal hasil diserahkan. Tapi dengan itu para penggarap berbuat seakan pemilik kebun anggur, bukan? Mungkin juga tak ada hasil. Lalu mau serahkan apa? 

Ini memang sebuah perumpamaan. Tapi arahnya jelas bukan? Tuhan begitu sabar dan percaya terhadap kita. Ia mengaruniakan bakat, tenaga, keluarga dan lapangan kerja kepada masing-masing kita. Kita diberikan kebebasan untuk mengembangkannya. Pada waktunya kita harus mempertanggung jawabkannya. Dapatkah kita memberikan hasil kepada-Nya pada saat yang tepat? Ataukah kita tak peduli dan akan bertindak semau kita seperti para penggarap kebun anggur itu? 03062013

No comments:

Post a Comment