Monday, April 15, 2013

Untuk Apa Mencari Yesus?

Sudah tahu koq nanya! Begitulah ungkapan yang sering kita dengar. Sebenarnya tidak perlu tanya lagi. Sudah jelas dan dimenengerti, atau sudah lihat dan dengar sendiri. Mau tanya lagi untuk apa? Hanya sekedar iseng, atau tidak percaya? 

Alasan tidak percaya inilah yang kita dengar dalam nada tanya orang Yahudi dalam Yoh 6:30-35. “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu”? Nenek moyang orang Yahudi sudah makan manna di padang gurun (Kel 16:1-10). Itu mereka tahu. Lalu mereka angkat dalam dialog dengan Yesus. Roti itu bukan diberi oleh Musa, demikian kata Yesus, tetapi oleh Bapa-Nya, yang di sorga. 

Orang kristian menganggap manna di padang gurun sebagai lambang Ekaristi (1Kor 10:3-4). Yesus mengartikan manna itu sebagai lambang makanan iman yang sesungguhnya (Yoh 6:35-50), yakni daging dan darah-Nya, sumber hidup kekal (Yoh 6:51-58). Karena itu Yesus berkata, “Roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia. Siapa yang percaya, akan tetap hidup” (Yoh 6:33). Mereka lalu meminta supaya diberikan roti itu. Apakah mereka sudah percaya? Tidak! Yang mereka cari adalah roti yang akan mengenyangkan perut mereka. Aneh, bukan? Dahulu orang mencari Yesus, karena makanan saja, sudah tidak selamat. Apalagi sekarang orang meninggalkan Yesus, karena makanan, pacar atau lain sebagainya? Mencari Yesus karena percaya akan Dia, itu baru selamat. Percaya akan Yesus pun, harus dibuktikan dengan perbuatan nyata. Bukan hanya dalam kata-kata gombal, bukan? 16042013

No comments:

Post a Comment