Thursday, April 11, 2013

Makna Pelayanan Sejati

Saya tahu. Kamu pun tahu. Ya, semua kita tahulah. Untuk duduk di kursi nomor satu, bukan perkara gampang. Tidak mungkin hanya hasil perjuangan satu orang. Banyak pihak terlibat. Terlebih team sukses: atur strategi, terjun langsung ke desa-desa. Semua cara dipakai. Tidak peduli halal atau tidak, asal menang. Isu sara dihembuskan. Main uang terlebih waktu serangan fajar, pasti terjadi. Itu sudah diatur dalam strategi. Tidak bisa dibuktikan, bukan? Orang mengorbankan waktu kerja dan istirahat, berlelah-lelah sampai berkeringat, bukan tanpa pamrih. Ada udang di balik batu. Kalau bukan posisi di pemerintahan, paling kurang kecipratan rejeki di bagian proyek. 

Bau tak sedap dari kursi no. I ini tercium juga dalam Yoh 6:1-15. Ini bermula dari masalah kesehatan masyarakat. Banyak orang sakit disembuhkan Yesus. Tidak perlu bayar lagi. Itu sudah terjadi di seberang sana danau Tiberias. Lalu di seberang sini, soal bagaimana mengatasi kelaparan masyarakat. Kira-kira lima ribu laki-laki. Kalau dihitung juga wanita, mungkin lebih kurang dua kali lipat. Semuanya datang tanpa bekal. Para rasul pada cemas. Mau kasih makan apa? Hanya ada lima roti jelai dan dua ekor ikan. Yesus mengatasi masalah pangan juga. Bukan dengan raskin. Lagi-lagi tanpa bayar. Mulai kasak kusuk. Masalah kesra beres, karena Yesus tergerak oleh belas kasihan. Keamanan dan kenyamanan hidup terjamin. Dia ini benar-benar nabi yang dinanti-nantikan seluruh bangsa. Maka dengan suara bulat mereka mau menjadikan-Nya raja. Tetapi Yesus tidak akan menari menurut irama gendang demokrasi yang ditabuh massa. Yesus hanya mengikuti kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Maka menyingkirlah Ia ke gunung seorang diri. Jelas sekali bukan? Pelayanan Yesus bukan demi jaminan apa pun di dunia ini. Malah Ia mengingatkan: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi ia kehilangan nyawanya”? (Mrk 8:36). Maka pelayanan yang kita berikan entah kepada pribadi atau publik demi suatu imbalan tidak cocok dengan semangat Kristus, bukan? Apakah bisa terjadi? Jokowi dan Dahlan Iskan sudah berjalan di depan mengikuti langkah Kriistus. Siapa menyusul? 12042013

No comments:

Post a Comment