Sunday, April 21, 2013

Serigala Berbulu Domba

Masih ingat pastor gadungan di tahun sembilanpuluhan, bukan? Enak saja ia masuk dan tinggal dalam biara suster di Bogor. Ia beri juga pengakuan kepada para suster dan merayakan Ekaristi bersama para suster. Namanya juga gadungan. Lama kelamaan, ketahuan juga belangnya. Di Timor agak lain. Mantan pastor jadi salah satu pimpinan Gereja Ortodox di Bali. Setelah beberapa lama ia pulang kampung. Entah ada hajatan di rumah keluarga atau mau mengembangkan sayap orthodox ke Timor. Ia sempat berbincang dengan beberapa umat. Ia membuat pernyataan yang konyol. Sekarang baru dia ketahui. Ternyata ada banyak kebenaran yang dulu dipalsukan dan disembunyi oleh pimpinan Gereja Katolik. Ia belum selesai bicara. Umat langsung memotong pembicaraannya. Ada yang masih menyapanya Romo. Yang lain memanggilnya bapa. Kalau pembicaraan ini sebelum bapa keluar dari imam, kami percaya. Tapi sesudah ke luar dari imam baru bapa angkat bicara, lebih baik bapa diam. Kami tidak mau dengar. 

Rupanya inilah pencuri dan perampok yang dikatakan dalam Yoh 10:1-10. Mereka masuk kandang domba tanpa melalui pintu. Merekalah orang asing yang tidak dikenal domba-domba. Mereka datang bukan untuk memberi hidup kepada domba-domba. Sebaliknya, mereka mencuri dan merampok umat. Maka waspadalah. Penduri dan perampok tidak menetap pada satu tempat tertentu. Mereka berkeliaran mencari mangsa yang empuk. Siapa tahu ada juga di paroki kita? Terlepas dari Yesus, mereka menyusup ke tengah domba seperti serigala berbulu domba. Maka kita perlu membina hubungan yang baik dengan Yesus. Hubungan yang erat ini akan melindungi kita dari gembala gadungan yang merugikan jiwa raga kita. Kita perlu berdoa agar Gembala yang baik memperhatikan para gembala kita agar mereka tidak mencari keuntungannya sendiri dengan mengorbankan domba-dombanya. 22042013

No comments:

Post a Comment