Monday, April 29, 2013

Tuhan Ada di Pihak Kita

Wajahnya tidak seperti akhir-akhir ini. Kelihatan sangat cerah dan riang. Ia berceritera tanpa beban. Sudah dua kali mahasiswi itu menghadap ibu dosen. Sebelum dia berbicara, dosen itu sudah mengusirnya. Ibu itu tidak mau melihat mukanya. Soalnya ada isu yang tidak sedap di kampus. Katanya, sumber isu adalah mahasiswi itu. Sebab itu ia dilarang mengikuti kuliah ibu dosen itu. Sampai kapan? Terserah dosen. Kalau hatinya sudah tidak panas lagi. Tadi dia menghadap dosen itu lagi. Sebelumnya ia berdoa terlebih dahulu. Mohon petunjuk dan bimbingan Tuhan. Ternyata ibu dosen menerimanya dengan baik sekali. Ia meminta maaf. Dosen juga meminta maaf. Ternyata info yang diterima dosen, salah. Yang paling bahagia tentu saja mahasiswi itu. Ia merasa plong. Tak ada beban lagi. Ia kembali dengan hati yang damai dan tenang. 

Siapa yang tak butuh damai dan ketentraman batin? Tanpa damai dan ketentraman batin, malam terasa sangat panjang dan menggelisahkan, bukan? Maka kata-kata penghiburan Yesus dalam Yoh 14:27-30 merupakan warta gembira. Terasa sangat sejuk. Dia segera pergi kepada Bapa. Tetapi Ia tidak meninggalkan para murid seperti anak ayam kehilangan induk. Ia tinggalkan damai sejahtera-Nya bagi kita. Roh Kudus akan menggantikan peran-Nya di tengah kaum beriman. Roh Kudus itulah menjadi pengantara kita di hadapan Bapa (bdk 1Yoh 2:1). Ia juga menjadi pembela kita di hadapan pengadilan manusiawi (Yoh 15:26,27). Maka tak ada alasan untuk gelisah. Apalagi Yesus pergi tapi Ia akan datang lagi kepada para murid-Nya. Begitu pasti jaminan damai sejahtera dari Yesus, bukan? Lalu mengapa kita cemas dan gelisah menghadapi tantangan hidup? Sebesar apa pun persoalannya, yakinlah kita, Tuhan ada di pihak kita. Bukankah itu janji Tuhan? 30042013

No comments:

Post a Comment