Saturday, April 20, 2013

Bukan Hamba Melainkan Sahabat

Begitulah nasib orang kecil. Mau cari nasib yang lebih baik. Tahu-tahu masa depan makin suram. Harga diri? Parah…sudah jatuh sama sekali. Baru mulai kerja apa yang diperintahkan. Sudah ada perintah baru lagi. Lantai baru selesai dingepel. Tapi dibilang kotor. Kerja tidak becus. Ada-ada saja hujatan datang dari anak-anak dan nyonya. Sering juga mendapat pukulan dari nyonya. Sementara tuan dan nyonya sudah pulas tidur, dia masih bereskan dapur. Besok pagi justru dia harus bangun lebih awal. Siapkan sarapan dan kerja rutin yang lain. Waktu istirahat hampir tidak ada. Gaji ? Sudah tidak seberapa, dibayar secara cicil lagi. Kalau ada piring yang pecah, gaji yang kecil itu dipotong nyonya. Kata pujian? Jangan harap. Terima kasih saja tidak. Itulah sepeneggal pengalaman seorang TKW yang melarikan diri dari Sabah, Malaysia. Bagaimana keadaan pekerja rumah tangga di tanah air? Mungkin tidak jauh bedanya, bukan? Tidak ada hubungan batin sama sekali. 

Keadaan ini jauh sekali bedanya dengan apa yang disajikan dalam Yoh 10:27-30. Terasa sekali hubungan yang sangat mesra antara Yesus dan para murid-Nya. Para murid mendengarkan kata-kata-Nya dan mengikuti Dia. Mereka percaya kepada-Nya. Yesus tidak hanya mengenal mereka secara umum. Ia menyebut mereka dengan namanya masing-masing. Ia mempunyai hubungan kasih yang sangat mendalam dengan para murid-Nya. Mereka bukan hamba melainkan sahabat-Nya (bdk Yoh 15:15). Dia memberi hidup yang kekal kepada mereka. Ia melindungi mereka dari segala ancaman. Tak seorang atau kekuasaan apa pun yang dapat merenggut mereka dari tangan-Nya. Mengapa? Karena dalam perkataan dan tindakan-Nya, Bapa sendiri berkata dan bertindak dengan penuh kuasa. Dia dan Bapa adalah satu. Bukankah ini suatu kabar gembira? Mengapa kita takut memberikan kesaksian iman kita kepada-Nya di tengah ancaman musuh? Harta dan nyawa kita boleh habis. Tapi hubungan kita dengan Dia tidak mungkin diputuskan. Keselamatan dan kebahagiaan kekal tidak mungkin direnggut dari kita, bukan? 21042013

No comments:

Post a Comment