Saturday, March 16, 2013

Sabtu, Prapaskah IV

Dulu begitu sayang. Maklumlah, anak bungsu. Apalagi dilahirkan setelah bapa meninggal. Semua kemauannya dipenuhi. Yang terbaik dan terenak selalu diberikan kepada si bungsu. Saudara-saudari menjadi cemburu dan iri hati. Tapi mama selalu ada trik membela diri. Sekarang benci bukan main. Sudah berulang kali dilarang mama. Mama marah sebab lelaki, pacarnya itu tidak berbudi. Tidak tahu hormat orangtua. Belum ada kerja tetap. Pemalas lagi. Mau makan apa sesudah nikah? Tapi anak kesayangan ini tidak peduli. Ia nekad dengan pacarnya itu. Sudah lari ikut lelaki itu sebab sudah hamil dua bulan. Dengan bersumpah, mama tidak mau mengenal dia lagi. Bekin malu keluarga saja. Apa yang belum dibuat untuk dia? Ternyata semuanya sia-sia. Tidak ada maaf lagi baginya. Mama menganggapnya sudah hilang. Saudara-saudarinya sekarang balik menuduh mama. Inilah balasan yang diberikan anak kesayangan mama. Tapi kata mama, dia bukan anaknya lagi. 

Suasana ini pun terasa dalam Yoh 7:40-53. Bagi pemimpin Yahudi, Yesus bukan Mesias. Pembangkang dan penghasut rakyat. Tidak patuh pada Sabat dan menyamakan diri dengan Allah. Ia patut dilenyapkan.Tetapi para penjaga yang diutus malah mengagumi-Nya. “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu” (Yoh 7:46). Mereka pun dituduh tersesat, sebab tak seorang pemimpin pun percaya kepada-Nya. Ia hanya laku bagi massa rakyat yang tak tahu hukum Taurat. Sampai-sampai Nikodemus pun dilabrak karena dianggap membela Yesus: “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu, bahwa tidak ada nabi yang dating dari Galilea” (Yoh 7:52), daerah asal Yesus. Ini hanya karena Nikodemus berkata: “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa telah dibuatnya”? (Yoh 7:51) Begitu bencinya kepada Yesus, bukan? Yesus bukan belum omong apa-apa. Tapi kita hanya mau mendengarkan apa yang kita suka, bukan? Yang kita tidak suka, biar sangat berguna, masuk telinga kanan, langsung keluar kiri. Yesus juga sudah berbuat banyak sekali demi keselamatan semua orang. Tetapi banyak yang tidak peduli, bukan? Lalu kita? 16032013

No comments:

Post a Comment