Thursday, March 14, 2013

Siapakah Yesus itu?

Takut air Katolik. Kita sudah terbiasa minum air begini dari nenek moyang. Belum ada yang mati. Maka jangan terima pipa itu. Lebih baik minum air begini daripada minum air Katolik. Demikian reaksi mayoritas masyarakat di Kalabahi di tahun 1970-an. Pastor paroki berulang kali mengadakan pendekatan. Tidak ada hasil. Karena itu kapal Ratu Rosari harus membongkar jangkar dan bertolak ke Moru. Orang Moru terima pipa itu, tanpa harus menjadi Katolik, karena minum air bersih. Buruh di pelabuhan Kalabahi menyesal. Pastor paroki kecewa. Delsos Keuskupan Larantuka (waktu itu) dan Misereor di Jerman heran. Koq ada air Katolik? Ya, hanya karena prakarsa dari Pastor paroki, kerja sama Delsos dan Misereor untuk pengadaan air bersih, maka airnya dicap air Katolik. Sebab itu ditolak. Titik. 

Suasana serupa terasa dalam Injil Yohanes 5:1-2,10,25-30. Orang Yahudi tahu baik sekali latar belakang Yesus. Kapan Ia belajar dari seorang rabi? Ia kan tiap hari di jalan. Masakan Ia mempunyai pengetahuan sehebat itu (bdk Yoh 5:15)? Tentang asal-usul-Nya? Ia anak tukang kayu (Mat 13 55), orang Nazaret. Hanya sebatas itu orang Yahudi mengenal Yesus. Maka pada waktu mengajar di Bait Allah, Yesus berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku” (Yoh 7:28). Asal-usul manusiawi-Nya menyelubungi asal-usul ilahi-Nya. Maka kesimpulannya jelas. Mustahil Dia itu Mesias. “Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal” (Yoh 7:41-42). Tetapi Yesus menandaskan: “Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku” (Yoh 7:28b-29). Orang tidak mau melihat kebenaran pewartaan, tapi siapa yang mewartakannya. Tidak heran, orang Israel berusaha bukan hanya menutup mulut-Nya yang lancang itu. Mereka mau membunuh-Nya. Dan mereka sudah berhasil. Tetapi Ia bangkit kembali. Pengaruh-Nya lebih dahsyat lagi ketimbang sebelumnya. Tidak hanya di Israel, tetapi merebak ke seluruh dunia, sampai sekarang dan seterusnya, bukan? Lalu kita? Malu atau takut memberi kesaksian tentang Dia, hanya karena Dia anak tukang kayu, dari desa? 15032013

No comments:

Post a Comment