Thursday, March 21, 2013

Bersama Tuhan Kita Pasti Bisa


Kita lihat saja, apa yang akan terjadi. Sudah tersebar ke mana-mana. Katanya, bapa yang baru dari ibukota itu akan membuka sekolah unggulan. Mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggeris. Banyak pengajar dibawa dari ibukota. Tentu ada juga tenaga lokal. Tapi bukan asal ada. Harus bermutu. Sebab itu akan diselekesi. Siswa yang diterima, hanya yang rata-rata nilai ijasahnya paling rendah 8 koma… Yang cuma 8, akan diseleksi lagi atau dilihat juga nilai raport. Semua siswa-siswinya diasramakan. Akan dibangun juga kompleks perumahan para pengajar dan pegawai. Dengan demikian ia ingin membantu masyarakat NTT. Reklamenya hebat, bukan? Belum terbukti. Sama seperti penjual jamu di pinggir jalan. Siapa yang mengaku jamunya bukan nomor satu? Jujur saja. Mau membantu, atau mengeruk masyarakat NTT?

Jauh bedanya dengan Yesus dalam Yoh 10:31-40. Bapa telah mengutus-Nya ke dunia. Banyak pekerjaan telah dilakukan-Nya. ”Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan” (Mat 5:11). Semuanya adalah pekerjaan Bapa, yang dilaksanakan-Nya. Kalau orang Yahudi tidak percaya bahwa Ia Anak Allah, percayalah kepada semua pekerjaan itu. Maka mereka tahu bahwa Bapa di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa. Dengan menerima sakramen baptis, kita pun menjadi anak-anak Allah. Apakah kita berani berkata seperti Yesus, kalau orang tidak percaya bahwa kita anak Allah: “Percayalah kepada pekerjaan-pekerjaan kami”? Malu, ah! Siapa bisa membangkitkan orang mati? Tetapi kita bisa mengerjakan hal-hal biasa secara luarbiasa. Dewasa ini lagi trend praktek menggandeng wil atau pil ke tempat gelap nun jauh di luar rumah. Itu bukan rahasia lagi. Tapi bila kita mengharamkannya demi keluhuran sakramen perkawinan, itu luarbiasa. Tidak perlu bicara soal korupsi besar-besaran. Lihat saja soal mark up harga belanja keperluan kantor di toko. Sudah tidak asing lagi. Tetapi bila kita berani menolaknya, itu luar biasa. Kalau yang kecil saja, kita sudah tersandung lalu jatuh, apalagi yang besar, bukan? Tapi bersama Tuhan, yang tahu apa yang paling rahasia, pasti bisa! 22032013

No comments:

Post a Comment