Tuesday, March 5, 2013

Melaksanakan Hukum Secara Murni


Yesus ini aneh-aneh saja. Banyak kali Ia bergaya akrobat dan nyerempet bahaya mati. Ia dikecam bahkan diancam untuk dibunuh orang Yahudi yang saleh. Soalnya apa lagi kalau bukan terkesan melanggar hukum Taurat. Sepertinya Ia tidak peduli dengan peraturan hari Sabat yang sangat ketat dijaga orang Yahudi (Mrk 3:6, Yoh 5:18, Mat 12:14, Luk 6:11).

Hari ini di atas bukit Sabda Bahagia, Yesus tampil beda. Ia seorang pelaksana hukum Taurat sejati. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Mat 5: 17-18). Lalu bagaimana sebenarnya Yesus? Plin-plan? Kompromi untuk menyenangkan orang Yahudi supaya jangan dibunuh? Kalau begitu, ia bukan Tuhan penyelamat kita. Tuhan macam apa yang mencari selamatnya sendiri? Lalu nasib kita, siapa yang peduli?

Yesus sesungguhnya tidak pernah melanggar hukum Taurat. Yesus bukannya tidak tahu bahwa hukum adalah perwujudan kehendak Allah untuk menyelamatkan kita. Melaksanakan kehendak Allah, biar berat sekalipun sudah menjadi makan minum-Nya setiap hari (bdk.Yoh 4:34). Yesus menghendaki pelaksanaan hukum secara murni, radikal dan konsekwen demi keselamatan manusia. Bukan sebaliknya, manusia harus dikorbankan demi hukum (bdk Luk 6:9). Mudah sekali orang memanipulasi, sengaja salah menginterpretasi hukum dan perundang-undangan demi kepentingan pribadi atau golongan sendiri. peduli amat dg orang lain, apalagi yang kecil dan terpinggirkan. Bukankah ini yang sedang marak di tanah air kita? Yesus telah menunjuk jalan. Lalu bagaimana dengan kita yang mengaku diri pengikut-Nya? 06032013

No comments:

Post a Comment