Sunday, March 24, 2013

Hari Senin dalam Pekan Suci


Ketika mendengar, bahwa dalam rombongan kami ke Tanah Suci, ada tiga pasang opa oma, ada yang nyeletuk: “Sudah tua begitu, bekin apa membuang-buang uang ke luar negeri. Mau cari apa? Lebih baik biaya perjalanan itu disimpan di bank atau di koperasi. Tiap bulan bisa dapat bunganya.” Jelas sekali ada perbedaan penilaian. Ketiga pasang opa oma itu lebih mengutamakan kepuasan rohani. Tidak mungkin hilang lagi dari batinnya. Yang keberatan, lebih mementingkan kebutuhan jasmani di usia senja.

Perbedaan pandangan sepeti ini kita temukan juga dalam Yoh 12:1-11. Maria menyiram kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya. Menurut Yudas Iskariot, itu hanya menghambur-hambur uang. Lebih baik minyak itu dijual. Uangnya bisa diberikan kepada orang miskin. Rupanya, ada udang di balik batu. Sebab menurut Yohanes, Yudas mengatakan demikian bukan karena prihatin terhadap orang miskin. Yudas kan bendahara. Menggelapkan uang dari brankas untuk kepentingan sendiri, itu soal biasa. Lalu bagaimana sikap Yesus? Ia tidak menolak tindakan Maria. Menurut-Nya, tindakan Maria merupakan suatu antisipasi penghormatan terhadap jenazah-Nya. Tetapi Ia juga tidak mencegah Yudas untuk beramal kepada orang miskin. Maka Yesus mengatakan: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu” (Yoh 8:7-8). Benar to, Yesus tidak selalu berada bersama kita? Bukan karena kadang-kadang Dia menjauhi kita. Tetapi sering kita tidak menyadari kehadiran-Nya. Atau biarpun kita sadar, tetapi kita acuh tak acuh. Tuhan itu urusan di gereja. Bukan di sini. Tidak heran, jika kita lebih suka menuruti hawa nafsu, dari pada hati nurani kita. Bukan lagi soal boleh atau tidak melakukan, tetapi memuaskan hawa nafsu atau tidak. Akibatnya…menyesal kemudian, tak ada gunanya. Lalu bagaimana dengan orang miskin yang selalu bersama kita? Sudah tidak dibantu, dihujat lagi: pemalas, mau cari enak saja… macam-macamlah. Tetapi ingatlah akan firman Tuhan! “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (Mat 25: 45). Ini bukan main ancam untuk menakut-nakutkan kita. Pasti akan terpenuhi. Karena firman Tuhan: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Luk 21: 33). Kalau begitu, bagaimana? 25032013

No comments:

Post a Comment