Thursday, March 7, 2013

Kasihilah Sesamamu!


Mrk 12:28-34

Soal kegiatan rohani, ibu itu rajin sekali. Misa harian, tak pernah absen. Tempat berlututnya pun sudah pasti, di depan patung Bunda Maria. Kalau tidak ada di tempat itu, berarti sakit, atau sedang bertugas ke luar kota. Maklum, anggota aktip Legio Maria. Kegiatan katekese umat atau ibadat di KUB, ibu yang satu ini jadi pelopor. Rajin sekali mengingatkan tetangga sebelum kegiatan dimulai. Tetapi kalau sudah ada di rumah, pembantu rumah tangga jadi salah tingkah. Tidak pernah ada yang benar. Lantai yang baru dingepel, dibilang masih kotor. Piring yang sudah di rak, katanya tidak rapih. Sementara kerja apa yang baru disuruh, sudah perintah lagi kerjakan yang lain. Tidak ada waktu istirahat. Entah sudah berapa pembantu rumah tangga yang tidak betah dan minggat. Suami sudah sering mengingatkan supaya jangan terlalu kasar terhadap pembantu rumah tangga. Bahkan ia sudah pernah menegur dengan keras: “Percuma mama rajin ke gereja dan ikut semua kegiatan rohani, kalau mama tetap berlaku kasar terhadap pembantu rumah tangga. Jangankan tips, istirahat sedikit pun, mama tidak pernah berikan. Pantas, kalau semuanya pada lari”.

Luar biasa jelinya bapa kita yang satu ini. Melihat hubungan yang erat antara kegiatan rohani dan perilaku terhadap orang kecil. Harus seimbang. Kalau tidak, maka percuma. Tepat sekali seperti yang dikatakan Yesus kepada seorang Farisi tentang hukum yang paling utama. Tidak hanya mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi, dan kekuatan. Tetapi harus juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (bdk Mrk 12:28-31). Dengan jawaban yang tepat itu, ya mau tanya apa lagi kepada Yesus. Ia memberikan pendasaran, yang sejak awal sudah diletakkan Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita” (Kej 1:26). Pria dan wanita sudah diciptakan menurut gambar-Nya sendiri, maka tidak mungkin kita hanya mengasihi Allah dan kasar atau tak adil terhadap sesama. Masih ingat apa yang dikatakan Yesus tentang hubungan yang tak terpisahkan ini? “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40). Membahagiakan, tapi serentak mengerikan sekali, bukan? 08032013

No comments:

Post a Comment