Tuesday, March 19, 2013

Menjadi Katolik bukan Barang Murahan


Saya tidak mengira, bahwa dialah pejabat yang saya cari. Penampilannya sangat sederhana. Saya datang ketika ia sedang menyapu halaman di depan rumah. Saya kira dia pekerja atau sopir yang diminta membantu. Saya bertanya entah bapa yang saya cari itu ada. ‘’O…ada”. Dengan ramah ia mengajak saya masuk. Lalu persilakan saya duduk sambil minta saya bersabar sebentar. Tidak lama ia kembali. Pakaiannya sudah diganti. Kemudian baru saya tahu. O…dialah orangnya. Memang sudah saya dengar tentang bapa ini. Penampilannya sederhana. Di luar jam dinas, orang tidak percaya bahwa dia seorang pejabat. Orangnya baik sekali, suka membantu dan disegani banyak orang. Tetapi anak-anaknya? Tidak satu pun yang jadi. Kasihan! Sekolah sudah tidak betul, pemabuk lagi. Rupanya hanya mengandalkan kebaikan orangtua. Kadang-kadang membusungkan dada di muka teman-teman. “Tidak tahu, ini anak pejabat”. Mungkin sedang mabuk.

Bukankah orang Yahudi juga seperti ini? Kentara sekali dalam Yoh 8:31-42. Mereka berbangga karena keturunan Abraham. Berarti mereka mewarisi janji keselamatan dari Allah. Tetapi tindakan dan perilakunya? Kita dengarkan kritik Yesus: “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham” (Yoh 8:39). Menjadi anak Abraham, tidak cukup hanya kerena turunan. Harus dinyatakan dalam sikap dan tindakan seperti Abraham. Itulah duduk soalnya. Mereka mengerjakan apa yang tidak dikerjakan oleh Abraham, yakni berusaha membunuh atau melenyapkan Yesus. Bukankah kita juga mirip-mirip orang Yahudi? Kita berbangga menjadi Katolik dan membangga-banggakan agama kita. Tentu tidak ada salahnya. Agama Katolik sudah pasti tercatat di KTP kita. Tetapi percuma, kalau ke gereja cuma pada perayaan Natal dan Paskah. Rajin ke gereja pun belum menjadi jaminan, bukan? Apa gunanya rajin ke gereja, kalau hidup dan tingkah laku kita, sama saja atau bahkan jauh lebih jelek, daripada orang yang tidak ke gereja atau beragama lain? Memang, menjadi Katolik, bukan barang murahan. Perlu perjuangan untuk hidup sesuai dengan ajaran iman kepercayaan kita, bukan? 20032013

No comments:

Post a Comment