Friday, May 31, 2013

Keagungan Maria terletak dalam Kerendahan Hatinya

Ia baru saja diwisuda. Rasa bahagia dan bangga sedang bercampur aduk. Keluarga juga berbahagia. Segala jerih payah selama ini tidak percuma. Teman-teman yang ikut pesta semalam masih ada bersamanya. Tawa dan senda gurau mewarnai kebersamaan mereka. Dalam suasana demikian mama minta tolong. Angkat gallon yang penuh berisi air untuk dipasang di dispenser. Dia belum bergeser juga dari tempat duduknya. Mama mengulangi permintaannya. Teman-teman juga ikut mendesak. Tapi apa katanya? Ah, mama ini masih suruh-suruh juga. Orang baru diwisuda ko. Sepertinya saya ini masih anak kecil. 

Nuansa ini tak terasa dalam Luk 1:39-56. Baru terjadi dialog yang alot. Maria menyadari dirinya sebagai hamba. Ia menerima tawaran Allah. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38) Siap untuk melaksanakan apa yang dikehendaki Allah. Inilah pernyataan kerendahan Maria di hadapan Allah. Ini pun ungkapan iman dan penyerahan diri yang total kepada kehendak Allah. Bukan basa-basi. Tapi sesungguhnya Allah lebih dahulu merendahkan diri. Ia mengutus utusan khusus mendatangi Maria. Allah bisa saja main kuasa dan beri komando. Tapi tidak demikian, bukan? 

Maria pun melakukan hal yang serupa. Sebagai bunda Allah, Maria pun bisa menunggu di tempat. Elisabet kan harus datang menemuinya. Tapi tidak. Maria mengunjungi Elisabet jauh di pedalaman. Dalam perjumpaan itu barulah terungkap kebesaran Maria. Elisabet merasa diri tak pantas dikunjungi Maria, bunda Allah. “Siapakah aku ini, sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1:43) Kerendahan hati Maria dikagumi Elisabet. Keagungan Maria justru terletak dalam kerendahan hatinya. Tuhan pun sangat memperhatikan kerendahan Maria. ”Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.” (Luk 1:52) Tidak hanya orang kecil, yang lemah dan tersingkirkan tapi termasuk yang rendah hati. Hanya yang rendah hati dapat melayani dengan ikhlas. Lalu bagaimanakah kita terhadap Allah dan sesama? 31052013

No comments:

Post a Comment