Saturday, May 4, 2013

Roh Kudus Anugerah Bapa Bagi Kita

Orang yang pernah hidup di asrama tentu ingat. Bagaimana peraturan asrama dilaksanakan? Hal yang sama terjadi juga kalau ada perintah khusus bapa atau ibu asrama. Kalau bapa atau ibu asrama ada, beres. Tapi kalau penguasa asrama itu tidak ada? Banyak waktu diisi dengan ceritera dan senda gurau. Aturan atau perintah itu tidak diindahkan sama sekali. Akibatnya sudah diketahui. Dapat siksaan bukan?Tetapi sesudah tamat, semuanya itu menjadi ceritera selingan hidup dan penyegar suasana. 

Hal ini tidak terasa dalam Yoh 14:23-29. Sudah dekat sekali saatnya Yesus berpisah dengan para murid-Nya. Yesus tidak lagi secara fisik mendampingi para murid-Nya. Akan ada situasi baru. Mereka hidup di tengah masyarakat yang tidak ramah. Tetapi mereka jangan cemas. Yesus tetap hidup dan mendampingi mereka dengan cara baru. Sabda-Nya tetap ada pada mereka. Sabda itu dapat menjadi pegangan. Itu kalau mereka tetap mengasih Dia. Mungkin mereka tidak merasa aman karena sikap lingkungan yang bermusuhan. Namun mereka tetap bertahan dan hidup damai. Bahkan mereka bergembira. Kematian Yesus merupakan cinta dan ketaatan-Nya pada Bapa. Dengan demikian Yesus mempermuliakan Bapa. Atas cara yang sama Ia dipermuliakan oleh Bapa. Begitu juga para murid yang tetap setia, biarpun harus mati sekalipun. Berpegang pada sabda Yesus membuka cakrawala baru. Justru dalam situasi sulit, sabda-Nya menjadi kekuatan dan sumber motivasi untuk bertahan. Berkat bantuan Roh Kudus para murid akan mengingat sabda Yesus dan memanfaatkannya pada setiap situasi yang berubah. Roh Kudus itulah anugerah Bapa bagi para murid yang ditinggalkan Yesus. Kita pun ditinggalkan Yesus secara fisik, bukan? Kita pun dapat menikmati semuanya ini. Itu kalau kita juga berpegang pada sabda-Nya dalam situasi apa pun. Mampukah kita? 05052013

No comments:

Post a Comment