Friday, May 17, 2013

Tuhan Punya Rencana untuk Masing-masing Kita

Saya kira mereka semua segera mandi. Sudah selesai kerja. Tahu-tahu dia kembali lagi. Dia pertanyakan, mengapa dia dipisahkan dari teman-temannya. Mereka semua dihukum. Tapi pekerjaannya pun lebih berat. “Saya merasa diperlakukan tidak adil. Mengapa saya diperlakukan lain daripada teman-teman saya?” Kalau begitu, silakan duduk. Kata saya. Seharusnya engkau tidak perlu persoalkan itu. Teman-temanmu turut dihukum gara-gara engkau. Kalau bukan pengaruhmu, mereka tidak akan bolos untuk nonton pertunjukan itu. Kenyataan ini rupanya menjadi kecenderungan kebanyakan kita: membanding-banding keadaan sendiri dengan keadaan orang lain. 

Kita temukan juga dalam Yoh 21:20-25. Petrus baru saja diperingatkan oleh Yesus. Di saat masih muda dia boleh pergi ke mana saja dia suka. Sama sepert gaya “muda-mudi zaman sekarang” dalam lagu Koes Plus. “Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki” (Yoh 21:18). Tragis sekali, bukan? Ada yang tidak tunggu sampai tua. Mereka yang terserang stroke, biar terhitung belum tua, sudah dituntun. Bahkan makan pun harus disuap seperti anak kecil. Tetapi bukan Petrus kalau tidak mempersoalkannya. Ia melihat Yohanes yang juga hadir di situ, tapi tidak disingung-singgung oleh Yesus. Maka ia bertanya: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” (Yoh 21:21). Nada dan arahnya jelas. Mengapa dia tidak? Tapi itu bukan urusan Petrus. Yang menjadi urusannya, ialah fokus pada tugas dan tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepadanya. Dan ini berlaku untuk kita semua. Tuhan mempunyai rencana untuk masing-masing kita. Lewat tugas yang dipercayakan, kita harus menjadi berkat bagi orang lain, entah itu adalah anak, isteri, suami, pembantu rumah tangga…ya pokoknya bukan melulu untuk keselamatan diri sendiri. Apalagi mereka yang melaksanakan tugas publik, bukan? Kenyataannya? 18052013

No comments:

Post a Comment