Wednesday, September 4, 2013

Bertolak Lebih Ke Dalam!

Rupanya teman itu sudah tidak tahan lagi. Kritik dan saran saya terlalu banyak pada kineranya. Akhirnya ia berkata, e….di kelas itu Romo punya bidang. Tapi di lapangan pastoral ini saya punya bidang. Jangan ajar bebek berenang. Saya langsung knock out.

Keadaannya mirip dengan Luk 5: 1-11. Petrus dan kawan-kawan sudah turun ke darat. Sepanjang malam mereka melaut. Sialan! Tidak tangkap seekor ikan pun. Kecewa? Tentu saja. Ditambah lagi kecapaian. Tapi belum selesai bersihkan jala, Yesus menyuruh Petrus menolakkan perahunya ke laut lagi. Bukan menangkap ikan tapi Ia mau mengajar orang banyak dari atas perahu. Rupanya Yesus juga senang dengan situasi baru. Setelah selesai mengajar, Yesus berkata: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan” (Luk 5: 4). Yesus kan dari Nazaret. Orang gunung. Hari-hari hanya ukur jalan dari kota ke kota. Kalau mengajar orang banyak, memang Dia hebat. Tapi tangkap ikan? Tahu apa Dia? Semuanya ini rupanya hanya dalam hati. Tapi dari apa yang terungkap ke luar bisa ditebak. “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga” (Luk 5: 5). Hasilnya? Di luar dugaan. Luar biasa banyak. Petrus sendiri tidak bisa menarik jalanya. Perlu minta bantuan teman-teman. Petrus menyesal telah berprasangka buruk. Ia harus berterus terang: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk 5: . Itulah Petrus. Spontan mengaku bersalah biarpun cuma di hati. Reaksi Yesus? Kecewa atau marah? Sama sekali tidak. Ia malah membebastugaskan Petrus dkk dari menjala ikan menjadi penjala manusia. Suatu kehormatan buat mereka. Petrus dkk serentak meniggalkan pekerjaan pokok dan keluarganya lalu mengikuti Dia. Menarik bukan? Petrus spontan mengaku bersalah. Yesus memberi kepercayaan dan kehormatan besar kepada orang yang baru saja berprasangka buruk terhadap-Nya. Lalu kita? 05092013

No comments:

Post a Comment